THE LEONARDI

Indra Leonardi – The Leonardi

“Photography is general but style is personal.”

Menyimak website milik fotografer lulusan Brooks Institute of Photography, Amerika Serikat ini, theleonardi.co.id, kita pasti akan terbuai oleh romantisisme yang dimunculkan lewat foto-foto pasangan, baik itu foto pre-wedding maupun wedding. Disertai sedikit kisah tentang pertemuan pasangan itu, kita seolah terhubung dengan cerita cinta mereka. Indra dikenal sebagai fotografer yang mampu ‘menangkap’ emosi dan karakter dari orang yang ia foto. Dalam hal foto pre-wedding, menurut Indra, sekarang trennya makin personal, sesuai karakter dan keunikan pasangan tersebut.

Maraknya media sosial sekarang turut memicu berkembangnya bisnis foto pre-wedding. “Cara berpikir orang sudah berbeda. Dunia fotografi pun berubah. Ide-ide dan inspirasi foto makin terbuka luas. Konsepnya makin beragam, pihak klien sekarang banyak yang sudah tahu apa yang mereka mau,” ujar Indra. Sebelum diputuskan konsepnya, Indra selalu memulai dengan mengobrol. Dari obrolan itulah ia menggali kisah cinta mereka seperti apa, bagaimana relationship mereka, di mana ketemunya, hobinya apa, dan sebagainya. “Dari sana, saya kembangkan lagi menjadi ide. Ada klien yang maunya lebih natural, bergaya candid, busana simpel. Ada yang inginnya bergaya seperti layaknya model,” tutur Indra.

Disitulah tantangannya, fotografer bukan semata memotret, tetapi harus bisa mengungkap kepribadian pasangan yang akan difoto untuk menciptakan karya yang personal. Foto juga tak melulu studio. Tak sedikit yang menggemari foto outdoor. Yang sedang populer, orang suka traveling ke luar negeri. Menurut Indra, orang bahkan mencari tempat-tempat yang tidak terpikirkan oleh orang lain, tempat-tempat jauh yang belum pernah didatangi orang Indonesia untuk foto pre-wedding. Proyek yang sedang ia garap, misalnya, pemotretan di Moscow dan Palm Springs, California.

“Ada sebagian orang yang justru bertanya, tempat mana lagi, nih, yang belum pernah difoto? Buat fotografer, ini tantangan juga,” kata Indra. Berfoto di luar negeri, butuh trik tersendiri, sebab ada beberapa tempat yang sebenarnya dilarang memotret atau mungkin memerlukan izin khusus. “Kadangkala, pasangan sudah siap foto dengan bajunya yang heboh, tapi ternyata ada petugas yang menegur. Ya, disitulah fotografernya harus pintar menyiasati. Tapi, tentunya rombongan kami bukan orang pertama yang mereka temui. Kalau tempatnya bagus, orang pasti mau foto di situ,” ujar Indra.

Soal tempat, Indra memberi saran, di mana pun bisa bagus tanpa harus ke luar negeri. “Di Jakarta mana pun, kalau motretnya benar dan temanya diolah dengan menarik, pasangannya cukup rapi dan serasi, hasilnya juga akan bagus,” kata Indra, yang menjadi fotografer pernikahan Ibas Yudhoyono – Aliya Rajasa dan Chaerani Jusuf Kalla – Marah Laut.

Menurut Indra, terkadang fotografer lupa hanya fokus memotret pengantin saja. Padahal, momen pernikahan bukan hanya acara berdua, tetapi acara semua orang. “Orang tua mempelai, kakek, nenek, kerabat, juga para tamu menjadi saksi acara itu. Mereka juga harus menjadi objek foto, lengkap dengan ekspresi mereka,” ujar Indra. Bayangkan, untuk acara spesial itu, keluarga juga ikut repot. Si ibu misalnya, jauh-jauh hari ia sudah menguruskan badan, membuat baju, dan sebagainya. “Sayang kan jika momen itu terlewat,” kata Indra, yang beroleh penghargaan Accolade of Outstanding Photographic Achievement and Accolade of Photographic Mastery dari Wedding & Portraits Photographers International, Amerika Serikat.

Indra menambahkan, ada pula klien yang menginginkan membuat album foto bulan madu, meski jumlahnya belum sebanyak permintaan foto pre-wedding. “Kalau untuk foto bulan madu, mereka biasanya mau santai, enggak mau terlalu make up, dan tetap punya ruang untuk privasi. Mengikuti mereka makan, jalan-jalan di tempat yang romantis,” ujar Indra, yang juga membuatkan jasa rekaman video.

Femina Magazine – October 2013